Ada yang mengatakan bahwa peradaban masyarakat ter­gantung dari banyak orang yang membaca dan menulis. Atau ada juga yang menyatakan bahwa membaca adalah jendela dunia, sedangkan menulis dapat mengubah dunia. Di bulan April, kita memperingati hari Kartini, seorang pahlawan wanita. Tidak seperti pahlawan-pahlawan wanita lainnya, Kartini memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Oleh karena itu, penulis mencoba menganalisa perbedaan dan kelebihan Kartini jika dibandingkan dengan pah­lawan wanita Indonesia lainnya, seperti  Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dien, Rasuna Said, dan Rohana Kudus. Ternyata salah satu perbedaannya adalah karena beliau menulis buku yang sebagian berasal dari kumpulan surat-suratnya. Padahal kalau membaca buku sejarah perjuangan bangsa Indonesia, sepertinya perjuangan dan pengorbanan para tokoh wanita lainnya jauh lebih heroik.

Ketika ingin menulis, seseorang harus berpikir maksud dan tujuannya menulis, serta aturan dan hukum yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar yang ditulis tidak melenceng dari sasaran atau maksudnya, serta benar-benar bermanfaat bagi orang lain yang membacanya, serta tidak melanggar norma atau aturan yang berlaku. Kita juga harus menganalisis dan meneliti bahan tulisan agar tidak ada kata atau kalimat pada tulisan tersebut yang memungkinkan masuk kategori melanggar etika, privasi, dan kenyamanan orang lain.